Melihat Anggaran Alutsista di Kemenhan 10 Tahun Terakhir

27 April 2021

Armada kapal selam bersama fregat TNI AL dan sewaktu berlatih di perairan Natuna (photos : submarines)

Jakarta, CNN Indonesia -- Tenggelamnya KRI Nanggala 402 menjadi pukulan bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi Kementerian Pertahanan. Sebanyak 53 awak kapal dipastikan meninggal dunia dalam insiden tersebut.

"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers, Minggu (25/4).

Namun, di balik insiden tersebut ada sejumlah pandangan bahwa musibah ini merupakan alarm bahwa Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) milik TNI perlu peremajaan. KRI Nanggala 402 sendiri diklaim pernah menjalani perbaikan di Korea Selatan selama dua tahun, pada 2012 lalu.

Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menyatakan banyak alutsista milik TNI yang sudah berusia tua dan dalam kondisi rusak saat ini.

"Lagi-lagi ini adalah sinyal jelas bahwa TNI kita khususnya alutsista perlu peremajaan, kita tidak ingin melihat ini kembali terjadi. Kita tahu baik Angkatan Laut maupun Angkatan Udara kita, misalnya alutsista kita sudah pada tua dan rusak," kata Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (22/4).

Lantas, berapa besar anggaran kementerian di bawah komando Prabowo Subianto itu? Kemudian, berapa besar alokasi untuk perawatan dan perbaikan alutsista?

Berdasarkan data APBN Kementerian Keuangan, belanja Kemenhan termasuk belanja kementerian yang terbesar dalam 10 tahun terakhir. Anggaran Kemenhan bertambah setiap tahun anggaran sejak 10 tahun terakhir.

Tahun 2021

Pada 2021, Kemenhan mendapatkan alokasi pagu belanja sebesar Rp136,99 triliun. Angka ini merupakan belanja terbesar kedua setelah Kementerian PUPR.

Khusus di bidang alutsista, Kemenhan mengalokasikan pengadaan alutsista sebesar Rp9,3 triliun. Selain itu, Kemenhan berencana melakukan modernisasi serta pemeliharaan dan perawatan alutsista untuk TNI AD sebesar Rp2,65 triliun, TNI AL Rp3,75 triliun, dan TNI AU Rp1,19 triliun.

"Melihat perkembangan sejak 2016 hingga 2019, anggaran Kemenhan mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan diiringi kinerja penyerapan anggaran secara kumulatif sebesar 93 persen dari total pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)," bunyi Buku Himpunan dan Rencana Kerja K/L 2021 dikutip Senin (26/4).

Tahun 2020

Pada 2020, Kemenhan mendapatkan alokasi belanja sebesar Rp131,3 triliun yang merupakan anggaran terbesar kedua setelah Kementerian PUPR. Dari jumlah tersebut, Kemenhan berhasil merealisasikan anggaran belanja sebesar Rp117,9 triliun.

Mengutip Nota Keuangan APBN 2021, apabila ditengok berdasarkan program kerja kementerian, mayoritas dana tersebut digunakan untuk tiga program.

Meliputi program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra darat sebesar Rp46,14 triliun, program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra laut Rp12,62 triliun, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenhan Rp12,14 triliun.

Selain itu, Kemenhan juga mengalokasikan anggaran untuk alutsista. Rinciannya, program modernisasi alutsista/non-alutsista/ sarana dan prasarana integratif Rp1,01 triliun, program modernisasi alutsista dan non alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp5,06 triliun, matra laut Rp2,77 triliun, dan matra udara Rp2,19 triliun.


Tahun 2019

Pada 2019, Kementerian Keuangan menjatah Kemenhan sebesar Rp108,4 triliun. Lagi-lagi, alokasi dana itu terbesar setelah Kementerian PUPR. Dari jumlah tersebut, Kemenhan merealisasikan belanja senilai Rp115,35 triliun.

Serupa dengan pola tahun sebelumnya, mayoritas dana tersebut digunakan untuk tiga program, yakni penyelenggaraan manajemen dan operasional matra darat sebesar Rp46,90 triliun, program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra laut Rp12,34 triliun, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenhan Rp10,92 triliun.

Pada 2019, Kemenhan juga mengalokasikan anggaran untuk alutsista. Rinciannya, program modernisasi alutsista/non-alutsista/ sarana dan prasarana integratif Rp700 miliar, program modernisasi alutsista dan non alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp5,2 triliun, matra laut Rp3,63 triliun, dan matra udara Rp2,66 triliun.

Tahun 2018

Pada 2018, realisasi belanja Kemenhan mencapai Rp106,68 triliun. Mayoritas dana tersebut digunakan untuk tiga program, yakni penyelenggaraan manajemen dan operasional matra darat sebesar Rp41,74 triliun, program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra laut Rp11,38 triliun, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenhan Rp10,58 triliun.

Kemenhan juga mengalokasikan anggaran untuk alutsista pada 2018. Rinciannya, program modernisasi alutsista/non-alutsista/ sarana dan prasarana integratif Rp714 miliar, program modernisasi alutsista dan non alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp3,6 triliun, matra laut Rp3,39 triliun, dan matra udara Rp1,19 triliun.

Tahun 2017

Tahun 2017, Kemenhan merealisasikan belanja sebesar Rp117,29 triliun. Mayoritas dana tersebut digunakan untuk tiga program, yakni penyelenggaraan manajemen dan operasional matra darat sebesar Rp38,45 triliun, program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra laut Rp13,18 triliun, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenhan Rp13,36 triliun.

Pada 2017, Kemenhan juga mengalokasikan anggaran untuk alutsista. Rinciannya, program modernisasi alutsista/non-alutsista/ sarana dan prasarana integratif Rp2,45 triliun, program modernisasi alutsista dan non alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp7 triliun, matra laut Rp5,19 triliun, dan matra udara Rp3,71 triliun.

Tahun 2016

Pada 2016, realisasi belanja Kemenhan mencapai Rp98,08 triliun. Mayoritas dana tersebut digunakan untuk tiga program, yakni penyelenggaraan manajemen dan operasional matra darat sebesar Rp32,97 triliun, program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra laut Rp8,66 triliun, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenhan Rp9,98 triliun.

Kemenhan juga mengalokasikan anggaran untuk alutsista. Rinciannya, program modernisasi alutsista/non-alutsista/ sarana dan prasarana integratif Rp2,6 triliun, program modernisasi alutsista dan non alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp6,5 triliun, matra laut Rp3,48 triliun, dan matra udara Rp5,2 triliun.

Rekap Anggaran Pertahanan 2012-2021 (image : Katadata)

Tahun 2015

Sementara itu, realisasi belanja Kemenhan di 2015 tercatat sebesar Rp101,36 triliun. Serupa, mayoritas dana tersebut digunakan untuk tiga program, yakni penyelenggaraan manajemen dan operasional matra darat sebesar Rp32,14 triliun, program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra laut Rp9,7 triliun, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenhan Rp13,44 triliun.

Kemenhan juga mengalokasikan anggaran untuk alutsista. Rinciannya, program modernisasi alutsista/non-alutsista/ sarana dan prasarana integratif Rp3,83 triliun, program modernisasi alutsista dan non alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp4,99 triliun, matra laut Rp5,19 triliun, dan matra udara Rp5,5 triliun.

Tahun 2014

Sedangkan pada 2014 lalu, Kemenhan mendapatkan alokasi pagu anggaran sebesar Rp83,3 triliun. Angka tersebut mengalami penyusutan usai APBN-P dari semula Rp86,37 triliun.

Tahun 2013

Pada 2013, Kemenhan mulanya mendapatkan jatah sebesar Rp81,96 triliun. Namun, lewat APBN-P berkurang menjadi Rp80,76 triliun.

Tahun 2012

Sementara itu, anggaran belanja Kemenhan dalam APBN-P 2012 sebesar Rp72,25 triliun, turun dari sebelumnya Rp72,53 triliun. 

Tahun 2011

Pada 2011, Kemenhan mendapatkan jatah sebesar Rp50,03 triliun dalam APBN-P. Sebelumnya, Kemenhan hanya mendapatkan jatah Rp47,49 triliun.

"Perubahan tersebut terutama berkaitan dengan tambahan anggaran untuk percepatan pencapaian kekuatan pokok minimal alutsista TNI (Minimum Essential Forces/MEF), serta luncuran program yang didanai dengan pinjaman dalam negeri (PDN)," bunyi APBN-P 2011.

(CNN)

Subscribe to receive free email updates: