Kesepakatan yang diselesaikan Elbit selama beberapa hari terakhir, termasuk penjualan drone ke negara di Asia yang sangat bersahabat dengan Israel, sebenarnya untuk penggantian skuadron drone ketiga negara itu. Proses persaingan dimulai sekitar satu dekade lalu ketika negara yang memiliki tiga skuadron drone memutuskan untuk menggantikan yang ketiga.
Dulu, tiga skuadron hanya terdiri dari drone Searcher. Skuadron Satu kemudian ditingkatkan menjadi drone Heron yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries. Skuadron Kedua ditingkatkan menjadi drone Hermes 450 yang diproduksi oleh Elbit. Dan seperti disebutkan di atas, sekitar satu dekade lalu, proses penggantian Skuadron Ketiga negara itu dimulai. Sekarang diketahui bahwa Elbit memenangkan kompetisi dan akan meningkatkan skuadron ke Hermes 900.
Ada dua perusahaan Israel dalam kompetisi ini yaitu Elbit dan IAI. Perusahaan lain yang dapat bersaing untuk mendapatkan penawaran drone pada level ini adalah General Atomics yang berbasis di AS. Namun, negara di Asia ini tidak mengakuisisi drone Amerika karena keputusan pemerintah, jadi hanya perusahaan Israel yang tersisa.
Berapa banyak drone dalam skuadron semacam ini? Diperkirakan ada sekitar 12 drone Hermes 900, termasuk sistem komando dan kontrolnya. Perkiraan biaya sekitar $ 300 juta kemungkinan juga termasuk pemeliharaan selama beberapa tahun.
Skuadron UAV Pertama RSAF diisi Heron UAV (photo : RSAF)
Perlu disebutkan bahwa Swiss mengakuisisi enam drone Hermes 900 dengan harga sekitar $ 256 juta. Namun, di Swiss itu untuk proyek konversi Hermes 900 menjadi versi sipil, dengan demikian beberapa biaya konversi ditambahkan pada deal ini. Secara umum dapat dikatakan bahwa harga drone Hermes 900 berkisar antara $ 18-30 juta, tergantung konfigurasinya.