Wakasau Inspeksi ke Lanud Sam Ratulangi Manado
Dengan shelter seperti ini maka Su-27/30 TNI AU dapat beroperasi dari pangkalan Sam Ratulangi Manado (photo : dutchaviationsupport)
TNI AU. Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H., M.D.S., melakukan kunjungan kerja ke Lanud Sam Ratulangi Manado. Kedatangannya disambut oleh Komandan Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi Kolonel Pnb Abram Tumanduk bersama Forkopimda Sulut di ruang VIP Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Kamis (26/11/2020).
Setibanya di Manado, Wakasau yang didampingi Danlanud Sam Ratulangi meninjau langsung pengembangan fasilitas terpusat tahun 2020, yakni pekerjaan shelter pesawat tempur, apron dan sarana pendukung lainnya. Rencananya akan digunakan untuk memperlancar kegiatan penerbangan militer di Bumi Nyiur Melambai Sulut, demi pertahanan udara wilayah NKRI.
Dalam paparannya di hadapan Wakasau, Kolonel Pnb Abram Tumanduk menyampaikan pelaksana pengembangan fasilitas ini. Adalah berdasarkan kontrak pekerjaan konstruksi antara TNI AU dengan PT Binangkit Eka Sarana Tria. Pelaksanaannya selama dua ratus enam hari kalender.
“Pembangunan saat ini sudah di tahap tiga. Shelter dan apron sudah dapat digunakan oleh pesawat Sukhoi. Sudah terselesaikan 98 persen dari keseluruhan pekerjaan. Progres lebih cepat dari perencanaan,” lapor Danlanud Sam Ratulangi kepada Wakasau.
Adapun rencana pembangunan jalan masuk apron, memiliki dua alternatif solusi penyelesaiannya. Demikian pula diutarakan rencana-rencana lainnya seperti rencana jetblast deflektor, gudang GPL, Floodlight, hanggar dan rencana pembangunan daya listrik PLN 450 KVA. Hal ini dikatakan oleh Komandan yang asli Minahasa ini setelah mempelajari situasi kondisi seputaran apron.
Menanggapi hal tersebut, Wakasau menunjuk Waaslog Kasau Marsma TNI Rochmadi Saputro Islam, S.A.P., untuk bertanya jawab dengan Danlanud Sam Ratulangi. Pekerjaan pembangunan jalan masuk ke lokasi Apron dipandang sangat mendesak mengingat pentingnya Lanud Sam Ratulangi bagi pertahanan udara di ujung utara pulau Sulawesi ini. Ditambah lagi, wacana pengembangan Lanud Sam Ratulangi telah lama dipikirkan oleh Pimpinan TNI AU.
Paparan selesai, Danlanud Sam Ratulangi mengantar Wakasau untuk meninjau jalan alternatif. Jalan ini terhubung dari apron menuju ke jalan utama yakni jalan raya Minahasa Utara. Jika sebelumnya melewati apron Lanudal Manado, maka kali ini melintasi jalan desa yang di kiri kanannya terhampar tanah persawahan milik penduduk.
“Pembangunan ini adalah untuk penggelaran Alutsista TNI Angkatan Udara. Kita telah memiliki empat shelter, sehingga kita dapat menggelar pesawat-pesawat tempur. Sebab Lanud Sam Ratulangi adalah pangkalan udara yang sangat penting strategis posisinya. Berada di paling utara wilayah NKRI. Dimana Lanud Sam Ratulangi akan melaksanakan pengamanan wilayah udara di wilayah Sulawesi Utara ini,” ujarnya Wakasau.
Turut mendampingi Wakasau dalam kuker kali ini adalah Kadisadaau Marsma TNI Hento Budi Sarjono, S.E., M.M., dan Kadisaeroau Marsma TNI Wisnu Dewantoko, S.E., M.M., M.Si (Han). Bersama lepas landas dari Bandara Internasional Sam Ratulangi dengan Boeing 737 tujuan Kota Karaeng Makassar. Pesawat ini bermarkas di Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin Makassar.
(TNI AU)