Medium tank Harimau buatan Pindad (photo : Pindad)
Tertarik Medium Tank, Delegasi Filipina Kunjungi Pindad
Bandung - Delegasi Filipina yang dipimpin oleh Commanding General of Philippines Army, Letjen Macairog S. Alberto, AFP melaksanakan kunjungan ke PT Pindad (Persero) dalam rangka meninjau secara langsung Medium Tank Harimau, berbagai produk lainnya serta fasilitas produksi yang dimiliki PT Pindad (27/9). Acara tersebut juga dihadiri oleh Philippines Presidential Advisers on Military Affairs, Letjen Arthur I. Tabaquero (Retd.), Dirjen Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan, Direktur Utama, Abraham Mose, jajaran Direksi dan Komisaris Pindad.
"Kami mengucapkan selamat datang kepada seluruh Delegasi Terhormat Filipina serta Dirjen Pothan Republik Indonesia. Hari ini kita akan menyaksikan secara langsung Harimau Medium Tank sebagai tindak lanjut dari pertemuan dan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. Kami harap anda dapat mendapatkan pengalaman menyeluruh mengenai produk andalan kami" jelas Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose dalam sambutannya.
Bondan Tiara Sofyan optimis dengan kemampuan Pindad sebagai industri pertahanan terkuat dan mampu mengembangkan inovasi dan kemampuannnya. "Kami dari Kementerian Pertahanan percaya terhadap kemampuan Pindad dan mendukung penuh Pindad untuk berinovasi dalam bidang pertahanan serta penyediaan alutsista". Bondan juga mengungkapkan rasa bangga atas relasi baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Filipina serta mengharapkan kerja sama yang lebih baik ke depannya.
Senapan runduk produksi Pindad (photo : Pindad)
Delegasi Filipina mengapresiasi sambutan hangat dari jajaran Pindad. Macairog S. Alberto menyampaikan ketertarikan terhadap berbagai produk terutama kendaraan tempur yang diproduksi oleh Pindad, baik yang beroda ban maupun roda rantai. Disebutkan pula dalam paparan Abraham Mose, bahwa berbagai kendaraan tempur telah lolos dalam berbagai pengujian hingga memenuhi seluruh persyaratan dan kebutuhan Kendaraan Tempur untuk Militer Filipina. "Kami tertarik dengan produk kendaraan tempur terutama Harimau. Kedepannya kami akan mendiskusikan dengan lebih lanjut mengenai potensi kerja sama terkait dengan pengadaan hingga pengembangan kompetensi Harimau" jelas Alberto. Delegasi militer Filipina juga mengakui ketertarikan terhadap salah satu produk industrial andalan PT Pindad, yaitu Excava Amphibious.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan plant tour dan meninjau langsung berbagai produk, fasilitas produksi serta proses produksi kendaraan khusus. Kunjungan ke fasilitas produksi divisi kendaraan khusus direspon secara antusias oleh Delegasi Filipina terutama pada saat menyaksikan parade berbagai ranpur dan rantis buatan Pindad meliputi : Komodo, Anoa, Panser 8x8 dan Medium Tank Harimau. Perwakilan Delegasi Filipina juga mencoba langsung mengemudikan Medium Tank Harimau.
ILSV VVIP produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa (photo : Puspen TNI)
Selanjutnya, Delegasi Filipina meninjau berbagai produk senjata dan diakhiri dengan kegiatan menembak dengan berbagai senjata buatan Pindad, yaitu senapan SS2 V4, Pistol Mag4 dan Pistol G2. (Pindad)
Kunjungan ke PT Jala Berikat Nusantara Perkasa dan PT Rido Agung Mitra Abadi
indopos.co.id – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengapresiasi kemajuan industri pertahanan dalam negeri. Salah satunya, Indonesia mulai memasok alutsista di sejumlah negara di ASEAN dan Afrika.
Kasubdit Promosi dan Kerjasama Kemenhan Kolonel Iskandar mengungkap, industri pertahanan dalam negeri mulai memberikan kemajuan.
“Terbukti, sejumlah pasar di luar negeri mulai melirik produk alutsista di Indonesia. Salah satunya Philipina,” kata Iskandar kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/9/2019).
ILSV Armored Vehicle (photo : KKIP)
Sekarang kita saksikan, lanjut Iskandar, bahwa KSAD Phlilipina beserta penasehat Presidennya datang untuk melihat dan membeli produk industri dalam negeri.
Direncakan, terang Iskandar, bahwa Philipina akan membeli sejumlah alutsista dari Indonesia.
“Selain mobil ILSV Armored Vichicle dan ILSV VVIP, negara revolusi hijau itu juga memesan sejumlah jaket atau rompi, dan helm antipeluru,” tutur Iskandar.
Selain itu, Iskandar memastikan, pemerintah akan terus mendukung upaya penguatan industri pertahanan dalam negeri. “Hingga kini, sudah ada seratus lebih perusahaan yang bergerak di bidang industri pertahanan,” terang Iskandar.
Untuk menjualnya, kata Iskandar, pihaknya akan terus mengikutsertakan industri alutsista buatan Indonesia ke kancah internasional. (Indopos)