Lockheed Martin Mengembangkan Rudal Udara-Ke-Udara Jarak Jauh AIM-260

23 Juni 2019

Jika rudal AIM-120 dikembangkan dari seri A yang mempunyai jarak jangkau 55km, dan saat ini telah sampai pada seri D yang mempunyai jarak jangkau 160km, rudal AIM-260 akan langsung mempunyai jarak jangkau melebihi AIM-120 (image : Aus DoD)

Lockheed Martin sedang mengembangkan rudal udara-ke-udara jarak jauh baru, yang diberi nama  AIM-260 Joint Advanced Tactical Missile (JATM), untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS.

Pengembangan ini pertama kali diumumkan oleh Pejabat Eksekutif Program Senjata Angkatan Udara Brig Jenderal Anthony Genatempo saat berbicara kepada wartawan di Dayton, Ohio pada 20 Juni.

JATM akan memiliki jangkauan yang lebih jauh namun mempunyai dimensi yang serupa dibandingkan dengan Raytheon AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missle AMRAAM, rudal yang saat ini beroperasi sebagai beyond-visual-range air-to-air missile (BVRAAM).

Pekerjaan pengembangan untuk rudal baru dimulai dua tahun lalu, uji terbang akan dimulai pada 2021 dan kemampuan operasional awal dijadwalkan untuk 2022, menurut Brig Jenderal Genatempo.

Awalnya, senjata itu rencananya akan diintegrasikan di ruang senjata utama (main weapons bay) pesawat tempur siluman F-22 Raptor Angkatan Udara dan kemudian pada pesawat F/A-18 Super Hornet milik Angkatan Laut. Integrasi pada pesawat F-35 Lightning II akan mengikuti setelah itu.

Rudal baru ini dikembangkan untuk menghadapi rudal PL-15 China very long range air-to-air missile (VLRAAM). PL-15 adalah rudal berpemandu radar aktif yang mampu menghancurkan target pada jarak setidaknya 150 km. Rudal itu melengkapi jet tempur J-10, J-16 dan J-20.

(Defpost)

Subscribe to receive free email updates: