CN235-220MPA AI-2318 TNI AU (photo : masagoeess)
AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Skadron Udara 27 di Lanud Manuhua, Biak, Papua baru saja diresmikan operasionalisasinya oleh KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna pada Kamis, 13 Juni 2019. Dalam siaran persnya Dinas Penerangan TNI AU menyatakan, untuk tahap awal skadron ini akan diperkuat oleh empat pesawat CN235 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Salah satu pesawat yang digunakan sebagai simbol peresmian Skadron Udara 27 adalah CN235 nomor ekor A-2307 yang dipindahtugaskan dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. KSAU membuka stiker lambang Skadron Udara 2 yang ada di pesawat untuk kemudian berganti menjadi lambang Skadron Udara 27.
Skadron Udara 27 dibentuk sebagai skadron pertama TNI AU di Tanah Papua. Berikutnya, TNI AU juga akan membentuk Skadron Udara 9 di Lanud Silas Papare, Jayapura, Papua dengan kekuatan helikopter Super Puma/Caracal juga dari PTDI.
CN235MPA AI-2317 (photo : Rinaldi Wibiyanto)
Selain dari Skadron Udara 2, pesawat CN235 yang dipindahtugaskan ke Skadron Udara 27 adalah dua unit CN235-220 MPA dari Skadron Udara 5. Yaitu pesawat dengan registrasi AI-2317 dan AI-2318. Pesawat ini mengusung beragam peralatan pengamatan dan pengintaian dari udara.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Fajar Adriyanto saat dikonfirmasi oleh Airspace Review menyatakan, dua CN235 dari Skadron Udara 5 yang dipindahkan ke Skadron Udara 27 tetap akan menjalankan tugas sesuai fungsinya.
“Tetap sesuai fungsinya sebagai pesawat intai taktis,” kata Kadispenau, Kamis (13/6/2019) malam.
Para pengawak Skadron Udara 27, baik kru penerbang maupun teknisi, diambil dari Skadron Udara 2, Skadron Udara 5, dan Skadron Teknik 044. Saat ini berdasarkan siaran Dispenau, sebanyak 71 personel sudah siap melaksanakan tugasnya di skadron baru tersebut.
(Airspace Review)