Tank medium Harimau buatan Pindad (photo : Pindad)
PT Pindad Tingkatkan Produksi Munisi Kaliber Kecil
BANDUNG,(PR).- PT Pindad (Persero) akan meningkatkan produksi munisi kaliber kecil menjadi 297 juta butir pertahun dengan dibangunnya penambahan Fasilitas Produksi Munisi Baru yang berlokasi di Pabrik Munisi Pindad di Turen, Kabupaten Malang.
Terdapat 7 Fasilitas Produksi Munisi baru yang diresmikan, yaitu Gedung Proses Assembling Munisi Kaliber 5.56 mm, Gedung Proses Pembuatan Komposisi Primer, Gedung Proses Loading Primer, Gedung Proses Tetrazen, Gedung Lapangan Balistik, Gedung Explosion Chamber dan Gedung Lapangan GL dan AGL.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, penambahan gedung munisi yang baru diresmikan adalah gedung PMN (peyertaan modal negara) yang tadinya kapasitas amunisi kaliber kecil sebanyak 120 juta butir/ tahun. Dengan penambahan gedung baru jumlah produksi akan menjadi 297 juta butir pertahun.
"Kurang lebih hampir 300 juta butir pertahun dengan adanya penambahan mesin-mesin baru dari pendanaan PMN," ujar dia pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kementerian BUMN sekaligus HUT BUMN termasuk dalam rangkaian HUT Pindad ke-36 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu 6 April 2019.
Menurut dia, pihaknya akan mulai memproduksi munisi kaliber kecil tersebut pada akhir 2019 ini untuk memenuhi kebutuhan TNI/Polri. Mereka didanai PMN yang hingga saat ini sudah mencapai Rp 1 triliun sejak 2012 sebesar Rp 300 miliar dan 2015 Rp 700 miliar.
"Habis ini beroperasi untuk mendukung produkdi munisi kaliber kecil. Perdana produksi tahun 2019 akhir kita sudah harus mulai untuk mulai memproduksi munisi kaliber kecil untuk memenuhi kebutuhan TNI/Polri," kata dia.
Dengan demikian, tahun ini belum target karena akhir tahun Pindad akan mulai memproduksi sampai 297 juta butir pertahun. "Jumlah itu masih separuh lebih dari kebutuhan TNI karena TNI kebutuhannya 500 juta butir pertahun," kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Waterbury Farrel, salah satu Divisi dari Magnum Integrated Technologies Inc Kanada untuk memeperbesar kapasitas produksi menjadi 350 juta butir pertahun. Namun masih kajian investasi, makanya mereka mendukukan PMN dengan dana Rp 700 miliar. (Pikiran Rakyat)
Tank Harimau Pindad
Rini mengaku sangat bangga karena anak-anak muda dari Pindad makin berinovasi. "Sehingga kami yakin ke depan akan bisa menjadi pemain dunia,” kata dia di sela perayaan HUT BUMN ke-21 berbarengan dengan perayaan hari jadi PT Pindad ke-36 di Gedung Sate, Bandung, Sabtu, 6 April 2019.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, paling telat pada Mei 2019 nanti Pindad akan menandatangani kontrak pembelian perdana medium tank Harimau, alutsista terbaru buatan Pindad. “Rencananya 18 unit,” kata dia di Bandung, Sabtu, 6 April 2019.
Abraham mengatakan, pesanan medium tank tersebut direncanakan untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI Angkatan Darat. "Mulai tahun ini kita bisa mulai kontrak dengan pendanaan luar negeri untuk medium tank kita," kata dia.
Abraham tidak merinci nilai kontraknya. “Proyek pendanaan luar negeri itu untuk pengadaan tank Infantri dan tank Kavaleri tahun ini,” kata dia.
Abraham mengatakan, medium tank yang dinamai Harimau tersebut direncanakan untuk dipergunakan oleh satuan Kavaleri TNI. Sementara untuk satuan Infanteri akan menggunakan Anoa 8x8. “Kita menjual Tank Harimau kita untuk Kavaleri, untuk TNI,” kata dia.
Kapasitas produksi Pindad mencukupi untuk menuntaskan pengerjaan pembuatan tank tersebut dalam setahun. “Kapasitas produksi kita 80 unit per tahun, untuk Medium Tank,” kata dia.
Abraham mengatakan, penandatanganan kontrak pengadaan tank Harimau akan dilakukan paling cepat bulan ini. “Harusnya kita rencanakan di April, mungkin di Mei ini,” kata dia. (Tempo)