KRI 405 Alugoro (photo : PAL)
Ini Tank dan Kapal Selam yang Dibanggakan Jokowi Saat Debat
Jakarta - Dalam debat calon presiden (capres) keempat, Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo membanggakan RI sudah mampu memproduksi mampu memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista), seperti tank dan kapal selam.
Kedua alutsista itu diproduksi oleh perusahaan BUMN, yaitu PT PAL Indonesia (Persero) untuk kapal selam dan PT Pindad (Persero) untuk tank.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh mengatakan produksi kapal selam tipe U209 unit ke-3 sudah rampung dan sekarang dalam proses preparasi peluncuran.
"Kita luncurkan awal April tahun ini, dan ini akan menjadi momen pertama bagi kemandirian anak bangsa" kata Budiman saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (31/3/2019).
Budiman menceritakan, proses pembangunan kapal selam Alugoro murni merupakan produk kolaborasi antara PT PAL Indonesia dengan DSME Korea Selatan. Pembangunan komponen dilakukan di Korea dan di Indonesia setelah dua kapal selam sebelumnya (KRI Nagapasa dan KRI Ardadedali) dibangun di Korea Selatan.
Menurut Budiman, pembangunan kapal selam ini dimulai pada 2017. Pada proses pembangunan dua kapal selam sebelumnya, PT PAL mengirimkan 206 insinyur, mekanik dan spesialis ke DSME, Korea Selatan, untuk terlibat dalam proses ToT dan pembelajaran langsung tentang pembangunan dan pengembangan kapal selam secara mandiri melalui tahap On the Job Training (OJT).
"Kapal selam tipe 209 ini sudah dilengkapi torpedo sebagai fungsi azasinya dan di kemudian hari dapat dilengkapi dengan berbagai persenjataan lainnya" ujar Budiman.
"Yang menggembirakan adalah, kami sedang proses finalisasi kontrak untuk 3 unit kapal selam berikutnya dari Kementerian Pertahanan," tambahnya.
Tank Harimau produksi Pindad (photo : Pindad)
Tank "Harimau"
Sementara untuk tank, Sekretaris Perusahaan PT Pindad Tuning Rudyati mengatakan pihaknya akan memulai produksi tank pada tahun ini.
Dia menjelaskan, yang bakal diproduksi oleh Pindad adalah medium tank bernama Harimau. Produksi itu merupakan kerja sama dengan FNSS Turkey.
"Medium Tank belum produksi, insha Allah mulai tahun ini," kata Tuning.
Proses produksi, kata Tuning, masih menunggu kontrak yang disepakati. Namun, menurut dia, pihak Pindad sudah memasarkan Harimau ke negara-negara ASEAN.
"Kita tunggu kontrak dulu, sambil kita juga sedang pasarkan di negara-negara ASEAN," jelas dia.
Tank Harimau sendiri pernah dipamerkan di Indo Defence 2018 Ekspo & Forum, di Jakarta Expo Internasional, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Kerja sama Indonesia dengan Turki ini dimulai pada tahun 2016. Pada Oktober 2018, tank sudah diuji coba dan mendapat sertifikat layak dari TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan RI.
Tanah gembur tak akan mampu menghambat kelincahan dari tank Harimau. Selain itu, transmisi mesin dibuat otomatis.
Dalam debat semalam, Jokowi mengatakan RI sudah berinvestasi di industri alutsista, contohnya industri alutsista Indonesia sudah berhasil membuat tank dan kapal selam melalui kerja sama investasi.
"Tiap anggaran Kementerian Pertahanan kita pakai untuk membangun industri alutsista, baik tank, kita telah memiliki Tank Harimau. Kita juga memiliki kapal selam hasil kerja sama dengan negara lain, Kapal Selam Ardadedali," sebutnya.
"Investasi pertahanan kita terus lakukan. Saya yakin memiliki alutsista yang baik," tambahnya.
(Detik)