Pesawat CN-235 Gunship rancangan PT DI (all photos : PT DI)
ANGKASA REVIEW - Langkawi International Maritim And Aerospace (LIMA) Exhibition 2019 di Langkawi, Malaysia akan dibuka Selasa (26/3) dan dilaksanakan hingga Sabtu (30/3). Pameran alutsista kemaritiman dan kedirgantaraan ini akan diselenggarakan di dua tempat terpisah. Pameran maritim di Resort World Langkawi (RWL) dan kedirgantaraan di Mahsuri International Exhibition Centre (MEC).
Dalam gelaran dua tahunan ini PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali hadir untuk meluaskan pemasaran produk unggulannya seperti N219, NC212i, dan CN-235 serta jasa MRO (Maintenance, Repair & Overhaul). Bertempat di MIEC, PTDI menempati booth di Hall A No. A254.
Dalam kesempatan ini PTDI juga memperkenalkan produk terbarunya berupa pesawat CN-235 varian bersenjata. Pesawat yang juga dikenal sebagai CN-235 Gunship ini tampil dalam model skala.
Berdasar rilis resmi dari Humas PTDI yang diterima Redaksi AR, pesawat CN-235 Gunship dikembangkan berdasar kebutuhan pasar. Ditawarkan sebagai pesawat dukungan tembakan dari udara untuk pasukan darat (CAS), CSAR (combat SAR), pengawasan laut, dan patroli wilayah perbatasan.
Sebagai gunship, pesawat CN-235 akan dibekali senjata penggebuk berupa kanon tunggal kaliber 30 mm yang ditempatkan di kabin belakang. Pesenjataan lain yang bisa dibawa berupa tabung roket dan misil udara ke darat yang ditempatkan di gantungan senjata yang berada di rumah roda (sponson).
Mengenai kinerjanya CN-235 yang dibekali mesin General Electric CT7-9C3 ini bisa dibesut hingga 450 km/jam (kecepatan jelajah). Ketinggian terbang maksimumnya 7.620 m dan jangkauan operasi hingga 4.355 km.
Untuk mewujudkannya PTDI kini tengah membangun sebuah pesawat Flying Test Bed baru.
Saat di konfirmasi oleh Redaksi AR, Humas PTDI Kerry Apriawan mengatakan pesawat akan siap akhir tahun 2019 ini.
“Pesawat akan digunakan untuk promosi penjualan sendiri oleh PTDI,” pungkas pria kelahiran Tanah Pasundan ini.
(Angkasa Review)