Perakitan akhir helikopter serang Apache (photo : Tata)
Marsekal Pertama Gita Amperiawan, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, dan Maria Lane, Wakil Presiden Kemitraan Strategis Internasional Boeing, usai penandatanganan MoU.
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Boeing telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang kerja sama yang meliputi bidang teknologi manufaktur, sertifikasi, serta dukungan dan pemeliharaan terhadap produk gaya angkat vertikal (vertical lift). Memorandum ini ditujukan sebagai komitmen terhadap pertumbuhan industri kedirgantaraan Indonesia dan menyediakan teknologi mutakhir bagi angkatan bersenjata.
"Boeing dan industri dirgantara Indonesia telah bekerja bersama selama hampir 70 tahun," tutur Skip Boyce, Presiden Boeing Southeast Asia. “Kami melihat Memorandum ini sebagai langkah penting untuk mendukung visi Indonesia bagi pembangunan ekonomi saat ini dan di masa depan serta pertumbuhan sektor kedirgantaraan,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima SWA Online, (30/8/2018).
“PTDI adalah mitra utama dalam membangun sektor kedirgantaraan Indonesia dan kami telah menunjukkan kemampuan di bidang desain dan pengembangan pesawat terbang, manufaktur struktur, serta produksi dan layanan untuk pesawat komersial dan militer,” kata Elfien Goentoro, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia. PTDI telah menjadi pemasok untuk Boeing Commercial Airplanes, dan perjanjian ini akan memperluas kerja sama pada bidang militer dengan peluang di bidang kemampuan gaya angkat vertikal.
Hubungan Boeing dengan Republik Indonesia dimulai pada tahun 1949 ketika Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, mulai beroperasi menggunakan Douglas DC-3. Saat ini, pesawat Boeing telah mendapat kepercayaan dari sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia, dan kerja sama dengan Indonesia telah berkembang ke penerbangan komersial, pertahanan, ruang angkasa, serta penelitian dan teknologi.
Pada bidang militer, Pemerintah Indonesia menandatangani surat penawaran dan penerimaan dengan pemerintah AS pada bulan Agustus 2013 untuk delapan helikopter Apache AH-64E, helikopter serang multi-peran terkemuka di dunia. Pengiriman kedelapan helikopter telah diselesaikan awal tahun ini.
Untuk diketahui, di bidang manufaktur pesawat terbang, PTDI telah memproduksi berbagai jenis pesawat. Secara keseluruhan, PTDI telah mengirimkan hampir 449 pesawat ke 50 operator di seluruh dunia. Di bidang teknik & pengembangan, PTDI memiliki kemampuan teknis dalam desain, pengujian dan sertifikasi pesawat terbang, simulator penerbangan dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
(SWA)