LST KRI 521 yang dibuat oleh galangan kapal PT Daya Radar Utama (DRU) di Lampung (all photos : Seto_k98)
Untuk memenuhi program MEF hingga tahun 2024, TNI AL menginginkan pembelian 12 kapal LST baru, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh KSAL pada tahun 2009. Hal ini dilakukan untuk mengganti armada kapal LST yang sudah menua.
Dari rencana 12 kapal LST baru tersebut, 3 kapal LST batch pertama telah dipesan (2 dikerjakan galangan DKB dan 1 di DRU), kemudian diikuti pesanan batch kedua sebanyak 3 LST pada April 2016 di galangan DRU dan diikuti dengan keel laying pada bulan Juni dan Juli 2016.
Seperti pada kontrak LST batch pertama, maka penyelesaian kapal LST ini akan memakan waktu selama 16 bulan semenjak kontrak efektif, sehingga pada semester pertama 2018 kapal LST ini harus diserahterimakan.
Kapal LST dengan panjang 120 m, lebar 18 m dan berat 2.300 ton ini dapat mengangkut 10 tank Leopard, 363 pasukan bersenjata lengkap dan sanggup membawa 2 helikopter. Pada foto diatas terlihat bahwa fisik kapal ini telah selesai dan siap diluncurkan. Untuk selanjutnya penyelesaian pekerjaan di dalam kapal akan dilakukan di dok basah.
Penamaan LST di TNI AL biasanya diambilkan dari nama teluk yang ada di Indonesia. Dalam beberapa forum militer kapal LST ini disebutkan akan diberikan nama KRI Teluk Lada, satu nama teluk di provinsi Banten yang menghadap ke arah gunung Krakatau.
Pada saat yang sama galangan DRU juga mengerjakan pesanan kapal tipe LCU-1500 milik TNI AD. Kapal ini direncanakan untuk mampu mengangkut 8 tank Leopard, 1 tank transporter, dan 1 helikopter. Meskipun dinamakan LCU kapal ini mempunyai panjang 99m dan lebar 16m, serta kecepatan maksimal 14 knot. PT DRU mengatakan bahwa serah terima kapal ini direncanakan pada akhir tahun 2018.
(Defense Studies)