Satuan Artileri Perkenalkan Sistem Deteksi Tembakan Musuh dengan Sensor Akustik

18 November 2018


Kendaraan pendeteksi tembakan musuh dengan sensor suara/akustik, perlu 3 kendaraan sekaligus yang bekerja secara bersama-sama untuk dapat mendeteksi lokasi asal penembakan secara akurat (photos : Defense Studies) 

Satuan Artileri Indonesia telah mengembangkan kendaraan 4x2 buggy ultralight yang dilengkapi dengan sistem deteksi yang dapat menemukan tembakan musuh dengan sensor akustik. Di IndoDefence 2018, proyek yang diprakarsai dan dimulai pada tahun 2016 ini ditampilkan dengan nama Komodo.

Enam prototipe telah menjalani uji coba di jalur hutan yang dipenuhi lumpur lembek, seperti gambar yang ditampilkan di stan artileri, namun demikian ground clearance dan dimensi ban akan diperbesar untuk lebih meningkatkan kinerja off-road yang sudah mengesankan. Kekuatan yang diperlukan untuk mengoperasikan sensor akustik dan sistem pelacakan yang dipasang pada tiang di bagian belakang kendaraan disediakan oleh baterai yang dapat diisi ulang oleh panel surya yang dipasang di atap buggy.



Mesin kendaraan ini adalah bensin empat langkah, 250cc, menghasilkan tenaga 17,6 Nm pada 5.500 rpm yang dilengkapi dengan transmisi otomatis. Buggy dapat mencapai kecepatan 60 km/jam di tanah dengan permukaan keras tetapi bobotnya yang ringan (320 kg, dengan muatan 250 kg) membuatnya menjadi kendaraan yang sangat mobile di lingkungan hutan juga. Untuk kebutuhan mendesak, winch listrik kecil dapat disediakan.


Pengujian Komodo buggy 4x2 (photo : Daily News)

Pekerjaan pendeteksian tembakan musuh yang diperlukan oleh artileri dapat dibantu oleh pesawat tak berawak yang dioperasikan oleh penumpang kendaraan dua awak ini, sebuah drone yang dapat disimpan di atap, di atas panel surya.

(Indodefence Daily News)

Subscribe to receive free email updates: